8 Hal Alasan Kenapa Kamu Masih Miskin di Usia 30
Menjadi kaya adalah pilihan
hidup, bukan kebetulan apalagi takdir. Cerita sukses orang-orang yang kaya
sebelum menginjak umur 40 tahun membuktikan peribahasa tersebut benar belaka.
Sebut saja nama pendiri Snapchat, Evan Spiegel, pendiri Facebook, Mark
Zuckerberg atau pendiri Uber, Travis Kalanick.
Beberapa di antaranya sudah
menggenggam uang triliunan bahkan sebelum memasuki usia 30 tahun. Tapi Sebelum
kita beranjak lebih jauh ada baiknya menyamakan persepsi mengenai kekayaan.
Definisi kekayaan yang dimaksud di sini adalah kebebasan finansial.
Artinya, orang yang sudah merdeka
secara finansial bisa menjalani hidup sesuai keinginan tanpa terhambat faktor
keuangan. Nah, jika kita sudah sepakat mengenai apa itu kaya, sekarang
pertanyaannya adalah: jika usia bukan lah syarat kemakmuran, lantas mengapa
kamu yang sudah berada di usia 30 tahun belum merdeka secara finansial?
Berikut
Delapan hal Alasan Kenapa Kamu Masih Miskin di Usia 30 yang dikutip dari Cekaja.com
antara lain :
1. Tidak punya ambisi
Kamu
belum makmur di usia 30 tahun karena kamu tidak punya ambisi. Pengertian ambisi
di sini adalah merealisasikan tujuan yang luar biasa di dalam hidup seperti
punya rumah kedua, apartemen, mobil, naik gaji atau menjalankan bisnis bernilai
miliaran.
Jika kamu
belum kaya di usia 30 tahun, jangan khawatir. Tidak ada istilah terlambat untuk
menjadi kaya. Tetapkan mimpimu setinggi langit dan yakinkan diri bahwa tidak
ada hal di dunia ini yang tidak dapat dilakukan.
2. Tidak punya rencana
Orang
yang sangat berambisi namun tidak punya rencana tidak akan pernah mencapai
ambisinya tersebut. Untuk itu, segera definisikan rencana hidupmu dari jangka
pendek, menengah hingga jangka panjang. Jika rencanamu terlalu banyak, buatlah
prioritas dan tuliskan rencana tersebut.
Perencanaan
yang baik adalah langkah paling dasar menuju kekayaan. Sebab, seseorang yang
gagal merencanakan sebenarnya sedang merencanakan kegagalan dalam hidupnya.
3. Tidak punya relasi
Relasi
adalah hal penting dalam dunia bisnis. Sebuah bisnis tidak akan berkembang
pesat jika hanya dikerjakan sendiri. Rumus serupa sebenarnya juga berlaku untuk
dunia profesional.
Jika kamu
seorang karyawan yang ingin punya lompatan karier dan gaji, kamu harus
membangun relasi di komunitas profesional seluas- luasnya. Tidak perlu memilih
apakah mereka bisa menguntungkan atau tidak. Pasti ada keuntungan yang kamu
dapatkan suatu hari.
4. Berhenti melanjutkan sekolah
Pendidikan
dapat meningkatkan kualitas hidup. Jika kamu menyia-nyiakan kesempatan untuk melanjutkan
tingkat pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, artinya kamu melewatkan satu
peluang untuk lepas dari kemiskinan.
Salah
satu contoh nyata yang dapat kita saksikan adalah riwayat hidup Iwan Setyawan
yang sempat ditulis dan diangkat ke layar lebar. Iwan adalah anak sopir angkot
dari kota Batu, malang yang sukses menjadi seorang profesional di New York
karena pendidikan.
Loading...
5. Kecanduan belanja
Belanja
adalah kegiatan yang sangat menyenangkan. Apalagi barang yang dibeli berharga
mahal. Jika dilakukan sesuai kewajaran, belanja tidak membuat orang menjadi
miskin. Namun, jika belanja sudah menjadi kebiasaan hingga seseorang bisa
menguras isi dompet untuk membeli barang yang tidak terlalu penting, maka
belanja bisa membahayakan kesehatan finansial.
6. Tidak punya dana darurat
Setidaknya
seseorang harus memiliki dana sebanyak enam bulan pendapatan sebagai dana
darurat. Dana ini berguna untuk melindungi kita dari risiko yang bisa saja
terjadi seperti jatuh sakit, kehilangan pekerjaan atau saudara atau orang
terdekat meninggal dunia.
Jika
hal-hal ini terjadi sementara kamu tidak memiliki dana darurat, situasinya bisa
jauh lebih buruk lagi. Kamu bisa terlilit utang atau menjual aset seperti kendaraan
bahkan rumah.
7. Telat berinvestasi
Jika umur
sudah 30 tahun namun belum merdeka secara finansial, mungkin masalahnya kamu
telat berinvestasi. Ingat ya, investasi ini beda dengan tabungan meski
sama-sama memiliki tujuan finansial. Investasi bisa ditanamkan dalam banyak
instrumen mulai dari emas, reksadana, saham hingga properti.
Jika kamu
sudah berinvestasi pastikan untuk menanamkan uang tidak hanya pada satu
keranjang. Jangan ambil risiko dengan berjudi pada satu instrumen investasi.
8. Doyan foya foya dan berpesta
Meski
seseorang lahir dalam keadaan kaya sekalipun, tidak tertutup kemungkinan untuk
jatuh miskin apabila punya gaya hidup yang boros. Patricia Kluge mungkin contoh
yang tepat untuk menggambarkannya.
Istri
seorang miliuner Amerika Serikat bernama John Kluge ini pernah memiliki harta
hingga US$100 juta. Meski akhirnya bercerai dengan sang suami, Patricia tetap
hidup dalam kemewahan dan selalu menghamburkan uang. Kisah indah Patricia pun
berakhir dengan hilangnya semua kekayaannya karena terlilit banyak utang.
thanks infonya
ReplyDelete.Salam
Pongery.com