9 Orang Indonesia Yang Mengaku Dirinya Menjadi Nabi
Di seluruh
penjuru dunia, dari tahun ke tahun selalu saja bermunculan hal-hal yang unik,
ganjil sampai dengan yang masuk dalam kategori menyesatkan, salah satunya
adalah mengaku sebagai nabi.
Entah apa
yang ada dalam benak dan pikiran orang-orang ini sehingga mereka menasbihkan
diri atau mengaku sebagai nabi. Uniknya, walaupun dikatakan menyimpang, akan
tetapi masih ada juga orang-orang yang percaya dan menjadi pengikutnya.
Berikut ini
adalah sosok orang-orang yang pernah mengaku menjadi nabi di Indonesia.
Beberapa tahun lalu ada
sorang bernama Ahmad Musaddeq atau Abdul Salam mengaku dirinya telah
mendapatkan wahyu dan akhirnya dia menasbihkan dirinya sebagai nabi terakhir
setelah Nabi Muhammad SAW.
Berlandaskan diterimanya
wahyu tersebut, Ahmad Musaddeq mendirikan aliran yang dinamakan Al-Qiyadah
Al-Islamiyah (cikal bakal Gafatar) yang dalam ajarannya menggabungkan antara
apa yang dipercaya dan dianut orang Islam dan Kristen.
Bahkan dia juga
menciptakan kalimah sahadat sendiri dengan menghapuskan nama Muhammad di
dalamnya. Selain itu, tuntunan salat 5 waktu juga bukan merupakan keharusan
yang wajib dilaksanakan setiap hari.
Sekitar tahun 1997 lalu,
publik Indonesia dibikin heboh dengan munculnya satu aliran yang bernama
Salamullah. Pendiri dari aliran yang memiliki banyak pengikut ini adalah
seorang wanita kelahiran Surabaya, bernama Lia Aminuddin (Lia Eden).
Dalam ajarannya, dia
mengatakan telah mendapatkan wahyu dari malaikat Jibril dan dia terpilih
sebagai Mesias atau penyelamat sebelum akhir dunia. Dia juga mengatakan bahwa
dirinya merupakan reinkarnasi dari Bunda Maria serta mengungkapkan bahwa
anaknya yang bernama Ahmad Mukti adalah reinkarnasi dari Yesus.
Gus Jari bin Supardi
adalah orang yang mengaku nabi dari Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Dalam
pengakuannya, dia mnegatakan bahwa ketika masih mondok di salah satu pesantren
di Brangkal, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, dia mendapatkan wahyu yang
mengharuskan dia menjadi nabi.
Setelah mengikrarkan diri
sebagai nabi, Gus Jari bin Supardi mengubah sebutannya menjadi Nabi Isa
Al-Habibullah dan merupakan titisan dari Isa Almasih. Walaupun mengaku sebagai
nabi terakhir, ajarannya masih mengacu pada Alquran dan Alhadis, namun untuk
pembacaan sahadatnya ada penambahan, yaitu “Wa Isa Habibulloh.”
Di Kepulauan Sula, Maluku,
juga pernah ada seorang yang mengaku dirinya adalah nabi, bernama Ashriyanti
Samuda. Wanita yang pernah bekerja sebagai PNS tersebut mengatakan bahwa dia
adalah nabi terakhir yang mendapatkan bisikan gaib yang menurutnya adalah
wahyu.
Berdasarkan wahyu berupa
bisikan yang dia dapat itu, Ashriyanti akhirnya mengikrarkan diri bahwa dirinya
adalah nabi. Bahkan dia juga telah membuat buku yang dikarang dan ditulisnya
sendiri sebagai kitab suci yang isi di dalamnya wajib ditaati oleh semua
pengikutnya.
5.
Cecep Solihin
Baca Juga
Sebelum ditangkap, Cecep
Solihin yang merupakan warga dari Kelurahan Samoja, Kecamatan Bandung Wetan,
Bandung, Jawa Barat, mengaku bahwa dirinya adalah seorang nabi atau rasul
terakhir setelah Nabi Muhammad, namun setelah tertangkap, dia mengatakan bahwa
hanya sebagai risalah atau penyambung pesan.
Dalam ajarannya, dia
menyuruh pengikutnya untuk melakukan jihad ke Aceh serta tidak mengakui
keberadaan NKRI. Bahkan dia juga mengatakan bahwa apabila meminjam ke bank,
maka tak perlu dikembalikan karena sudah ada dalam tuntunannya.
Di akhir tahun 2015 lalu,
ada berita yang cukup membuat heboh netizen di Tanah Air karena munculnya
pengakuan dari seorang perempuan paruh baya bernama Hadasari. Dia mengaku bahwa
dirinya adalah nabi dan namanya pun mendapatkan tambahan menjadi “Hidasari
Nabiyulla Putri Mahkota Raja Gowa.”
Dia juga mengatakan bahwa
sebenarnya wahyu yang diterima dan perintah untuk menjadi nabi sebagai penuntun
umat manusia sudah diterima satu tahun sebelumnya, namun dia masih belum cukup
kekuatan untuk melakukannya dan baru di akhir tahun 2015-lah dirasa waktu yang
tepat untuk mengikrarkan dan memberitahukan masalah kenabiannya itu kepada
kalayak banyak.
Eyang Ended atau yang
beranama asli Dedi Mulyana adalah orang yang juga mengaku sebagai nabi. Pria
yang berasal dari Banten, Jawa Barat ini mengatakan bahwa wahyu untuk menjadi
nabi dia terima setelah terjadinya musyawarah dengan jin di laut.
Untuk menjadi pengikutnya,
Eyang Ended mewajibkan seseorang untuk menyetorkan uang sebesar Rp 5 juta.
Selain itu, berdasarkan ajarannya, ada ritual khusus yang wajib dilakukan
dengan cara berhubungan intim dengan para pengikut wanitanya.
Seorang wanita dari
Kabupateng Pekalongan, Jawa Tengah, bernama Sri Hartati, juga pernah mengaku
dirinya adalah utusan Tuhan atau nabi/rasul setelah mengalami perjalanan
spiritual yang luar biasa sejak sakit yang dideritanya pada tahun 2009 lalu.
Setelah mengatakan bahwa
dirinya adalah nabi yang terpilih berikutnya (setelah Nabi Muhammad), Sri
Hartati membuat kitab suci sendiri yang dituliskan dengan menggunakan bahasa
latin karena takutnya jika ditulis dalam Bahasa Arab, para pengikutnya salah
mengartikan. Kitab suci yang terdiri dari 317 halaman itu dinamakan Alkitab
Na’sum.
Pengakuan seseorang bahwa
dirinya adalah nabi paling terbaru di Indonesia berasal dari Kawarang, Jawa
Tengah. Seorang pria bernama Abdul Muhjib mengatakan bahwa dirinya adalah nabi
dan dapat membawa atau memasukkan siapa saja yang percaya dan menjadi
pengikutnya ke surga, asalkan harus membayar terlebih dahulu sebesar Rp 2 juta.
Untuk beribadah, ada tata
cara sendiri yang menurutnya dituntunkan langsung oleh Malaikat Jibril. Abdul
Muhjib menyebarkan ajarannya melalui Padepokan Syekh Sanggga Bintang Pratama
yang dibantu oleh beberapa orang pengikutnya untuk melakukan perekrutan serta
publikasi.
Walaupun secara tegas
dalam kitab suci Alquran sudah ditetapkan dan dituliskan bahwa tiada nabi lain
selain Nabi Muhammad, akan tetapi hanya berdasarkan bisikan gaib, orang-orang
di atas berani mengakui dirinya adalah nabi terakhir dari yang paling akhir.
0 Response to "9 Orang Indonesia Yang Mengaku Dirinya Menjadi Nabi"
Post a Comment